Kendalikan, hati.
Mengutuki diri sendiri dengan apa
yang telah terjadi tidak akan merubah sesuatu pun, sepertinya. Yang sudah ya
sudah. Sesal tak kan ada arti bukan? Dongkol sekali rasanya jika usaha kita
yang telah diupayakan tiba-tiba musnah begitu saya. Lantas, kau akan menyalahkan
siapa? Orang-orang yang kamu harapkan akan peduli denganmu? Ah, omong kosong.
Hidup pada akhirnya hanya akan
berpijak di atas kaki sendiri. Bahkan bayanganmu dengan mudahnya akan
meninggalkanmu dalam kegelapan.
Sesal. Lalu, apa yang kamu sesali?
Segalanya musnah. Yang ada hanyalah sisa-sisa yang membuat mata ini semakin
pedih, tenggorokan tercekat, dan dadamu semakin bergemuruh. Menenggoknya, lalu
segera ingin membalikkan badan. Dengan langkah gontai meninggalkannya.
Kemarahanmu juga tak akan
menuntunmu berjalan menyusuri lorong waktu. Yang ada hanya akan membuang-buang energimu. Berdamailah dengan keadaan, berdamailah dengan hatimu. Selalu berdoa agar
Yang Berkuasa di atas sana selalu melimpahkan nikmat ketenangan di setiap
keadaanmu. Selalu diberikan nikmat kebijaksanaan dalam mengendalikan hati.
Semua yang sudah direncanakan,
disiapkan, diikhtiarkan hanya akan menjadi kesia-siaan jika Allah tidak
meridhainya. Kita punya Dia yang Maha Mengendalikan. Bersabarlah, raihlah
ridhaNya.
Komentar
Posting Komentar