Dirampas Kenangan

Di tempat yang sama, dengan orang yang sama, waktu yang berbeda. Tapi kenangan tetaplah kenangan. Tidak bergeser sesentipun. Masih dengan pemandangan yang sama, Merapi dan Merbabu megah tak berpancang. Sama dengan pemandangan yang pertama kali kulihat ketika aku keluar dari kamar kos setelah siuman di pagi hari, Samirono Baru 54 C, Yogyakarta.

Surakarta Hadiningrat. Tanah rantauku tiga tahun yang lalu. Selalu menawarkan aroma rindu. Bukan di Bonoloyo, Banjarsari. Ini di ruang Anggrek 3 16B. Ingatan ini menggiringku ke setengah tahun yang lalu. Cendana 3 14 B. Masih segar dalam ingatan. Dengan aroma yang sama. Aroma rumah tidak sehat sakit. Rindu dengan ibu.

Hari ini jam 8 pagi. "Semoga operasi pagi ini berjalan lancar ya, bulek" gumamku dalam hati. Masih terbersit dalam ingatan, kesalahan-kesalahan konyol yang kulakukan setelah ibuk operasi. Enam bulan yang lalu. Sebelum aku kembali ke pernatauanku yang ketiga, kota Magelang.

Masih segar dalam ingatanku, nyetrika dalan adalah nyata. Pun dengan hari Sabtu lalu. Ah sudahlah, tidak perlu dibahas di sini. Membantu orang lain memang harus tanpa alasan. Tiga orang temanku kemarin melayangkan isyarat bahwa aku harus ikhlas. Semoga diberikan yang terbaik.

Ingatanku dirampas oleh kenangan, kenangan 9 Juli tahun lalu. Denganmu, Ibu.

07:19
Jebres, 26 Januari
RSUD dr.Moewardi Jebres Solo

Komentar

  1. Hai oliiil.. aku blogwalking yaa. keep writing, my dear :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Thanks for visiting Syaimbul. ;)
      Love you. :*

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menerapkan Meritrokasi dalam Pendidikan di Indonesia, Siapkah?

Merdu Rindu