Aku Adalah Perlawanan

Masih di bulan Agustus. Sebulan ini tema yang diusung adalah soal kemerdekaan. Bulan yang diidentikkan dengan perayaan kemerdekaan, mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang, hal-hal yang bisa dilakukan dengan mengisi kemerdekaan, dan lain sebagainya. Terakhir mengikuti upacara peringatan, ya, tahun kemarin. Di kecamatan Tidar Selatan, Kota Magelang. Sampai saat itu juga aku juga masih merasa mengikuti upacara masih sebatas seremonial saja. Belum benar-benar yang menjiwai makna kegiatan yang sudah sering saya lakukan sejak SD itu. 

Pernahkah terlintas apa 'kemerdekaan' itu? Aku bengong sambil mikir dan malah bingung sendiri mencari jawabannya. Apakah iya, merdeka itu ketika bisa sekolah tanpa ada batasan dari para penjajah? Apakah iya, merdeka itu ketika hidup di tanah sendiri tanpa ada bangsa lain yang menguasai? Apakah iya, merdeka itu ketika bisa melakukan apapun sesuka hati, menyuarakan segala isi kepala?

Setiap kita selalu punya cara untuk memaknai kemerdekaan. Aku belum merasa merdeka ketika masih mudah dikuasai emosi dan ego. Aku belum merasa merdeka ketika masih sering menuruti keinginan, bukan kebutuhan. Aku belum merasa merdeka ketika belum mampu melawan nafsu akan keinginan duniawi.

Hidup adalah perlawanan. Pun aku.
Aku adalah perlawanan. Bersiaplah melawan dan mewujudkan kemerdekaan yang dicita-citakan.

#LatePost
27-08-2015
07:43

Kemerdekaan juga bukan ini. Melompat keatas lalu landas akibat gravitasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menerapkan Meritrokasi dalam Pendidikan di Indonesia, Siapkah?

Dirampas Kenangan

Merdu Rindu