Ada yang datang membawa perih. Peluh, keluh, menjelma gemuruh. Gaduh. Jutaan helai keinginan kian kusut dipikiran. Ketika ingin terkadang berlawanan dengan angin. Tak hanya terkadang, sering, dan hampir selalu. Ketika harus melawan, tapi ini bukanlah pertandingan. Berdamai? Tunggu dulu. Ini bukan permusuhan. Waktu tak ubahlah cinta. Dah gitu aja. Jogja, 17 Januari 2019
Kalo ada yang bilang, Umi receh. Mulai dah mulai receh. Yes, I am. Bagiku inilah satu-satunya caraku tetap tegak berdiri ditengah gelombang besar tugas dan tanggung jawab, ditambah lagi demi kelangsungan konsekuensi dari keputusan-keputusan yang diambil. Awal 2018 Awal 2018, sudah digantungin demi kuliah profesi yang dibiayai negara yang belum tahu kapan mulainya. Berat meninggalkan my cutie students yang kaya anak-anak mamak gamau ditinggal pergi. Bapak Kepala Sekolah yang menungguku bisa memberi keputusan bisa nyambi ngajar sambil kuliah. Wkwkwwk Februari 2018 "Bocah yang sukanya rame di kelas, nggak dengerin dosen dengan seksama, suka menunda tugas hingga deadline tiba, kini kau kena batunya. Hahahaha.", kata raksasa itu sambil terbahak. Bagaimana bisa kubertahan hidup di kelas dengan makhluk-makhluk yang hanya baru beberapa yang kukenal, rajin-rajin semua, anti receh-receh klub. Ingin rasanya 2018-ku kuhabiskan dengan sambat. Maret 2018 Hari-hari di mana kamu h...
Di tempat yang sama, dengan orang yang sama, waktu yang berbeda. Tapi kenangan tetaplah kenangan. Tidak bergeser sesentipun. Masih dengan pemandangan yang sama, Merapi dan Merbabu megah tak berpancang. Sama dengan pemandangan yang pertama kali kulihat ketika aku keluar dari kamar kos setelah siuman di pagi hari, Samirono Baru 54 C, Yogyakarta. Surakarta Hadiningrat. Tanah rantauku tiga tahun yang lalu. Selalu menawarkan aroma rindu. Bukan di Bonoloyo, Banjarsari. Ini di ruang Anggrek 3 16B. Ingatan ini menggiringku ke setengah tahun yang lalu. Cendana 3 14 B. Masih segar dalam ingatan. Dengan aroma yang sama. Aroma rumah tidak sehat sakit. Rindu dengan ibu. Hari ini jam 8 pagi. "Semoga operasi pagi ini berjalan lancar ya, bulek" gumamku dalam hati. Masih terbersit dalam ingatan, kesalahan-kesalahan konyol yang kulakukan setelah ibuk operasi. Enam bulan yang lalu. Sebelum aku kembali ke pernatauanku yang ketiga, kota Magelang. Masih segar dalam ingatanku, nyetrik...
Komentar
Posting Komentar