Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Nabi Sulaiman, Perintahkan Angin Untukku

Gambar
Pelan–pelan aku picingkan mata yang sejak semalam sudah terkutuk untuk terpejam. Semburat cahaya kuning mulai menyelinap melalui celah ventilasi kamar. Silau. Membuka mata lebar-lebar lalu  meloncat meninggalkan kasur busa biru pemberian bapak kos. Aku di Magelang weekend ini. Merapikan segala hiruk pikuk tugas KKN-PPL yang membuatku semakin tidak karuan dengan pola hidupku. Minggu depan harus beres semuanya, gumamku dalam hati dengan geram. Aku mau berlelah-lelah dengan ini asalkan semuanya segera selesai, karena ibuku sudah menantiku dengan segudang rasa rindunya. Anak rantau yang merantau rela meninggalkan segala manis manja kehidupan keluarga. Dua bulan. Ya, aku belum menengok keluarga selama dua bulan ini. Rindu tak terperi. Sepertinya aku sudah lupa bagaimana caranya pergi ke stasiun untuk memberli tiket, pulang naik kereta, turun di St. Purwosari … . ah, sudahlah, semuanya memang harus ada yang dikorbankan.             Suara kendaraan bermotor  lalu lalang di jalan depan kos